Pemanfaatan E-Bisnis Untuk Retail Di Bidang Farmasi

      Dalam industri farmasi, peritel dapat dikategorikan  ke dalam apotik (konvesional), toko  obat  (konvensional),  dan  apotik  atau  toko  obat  modern.  Sebagai  sistem  warisan jaman kolonial Belanda, aktivitas ritel farmasi dimulai sekitar tahun 1930-an dan konsep apotik  dan  toko  obat  kemudian  diatur  secara  tersendiri  pada  sekitar  tahun  1940-an. Konsep  apotik  dan  toko  obat  modern  belakangan  hadir  sekitar  tahun  1990-an  awal. Konsep baru ini secara inkremental mempengaruhi dinamika industri farmasi dari cara- cara penjualan yang tradisional (berbasis pada konsep: ada resep dan ada uang, maka ada barang) menuju strategi-strategi  kompetitif dan pemasaran yang modern (berbasis pada konsep manajemen strategi yang komprehensif).
     Apotik  dikenal  sebagai  tempat  di  mana  suatu  layanan  terhadap  sejumlah  besar produk farmasi dijual, baik yang siap pakai maupun yang racikan. Apotik secara ketat diatur dan diawasi berdasarkan
     Toko Obat adalah tempat di mana obat bebas atau OTC dijual. OTC adalah bentuk
produk   farmasi yang secara bebas dan luas dapat diiklankan  melalui berbagai bentuk media massa, baik cetak maupun elektronik. Toko Obat juga mengalami peraturan yang sama ketatnya dengan apotik.

     Toko obat atau apotik modern merupakan kombinasi dari apotik konvensional dan toko obat konvensional dengan sentuhan-sentuhan modern atau Barat. Konsep ini menonjolkan  kenyamanan  ruang  dan  menawarkan  berbagai  produk  sampingan  atau penyerta dari industri farmasi seperti produk kecantikan  atau perawatan  tubuh (beauty care products). Biasanya tipe seperti ini merupakan jaringan luas dari sistem waralaba di bidang apotik dan hanya beroperasi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
     Kompetisi dalam industri ini terutama didorong oleh strategi harga (pricing strategy) dan skala ekonomi (economies  of scale ). Bagaimanapun,  secara  internasional  jaringan waralaba  toko obat modern yang akhir-akhir  ini memasuki  pasar industri ritel farmasi Indonesia  membawa  konsep-konsep  baru  dalam  bisnis  ritel  produk  farmasi.  Konsep-konsep pemasaran modern tersebut selain menawarkan  lebih banyak jenis produk, juga layanan kenyamanan lingkungan seperti tata ruang toko (outlet) untuk mempertahankan loyalitas   pelanggan.   Paling   tidak   terdapat   empat   landasan   untuk   meningkatkan keunggulan kompetitif para peritel produk farmasi, yaitu:
           1. Pricing strategy
           2. Quality of service
           3. Product Range Strategy.
           4. Site Strategy

      Kompetisi  ini  dapat  dikelompokkan  ke  dalam  dua  kategori,  yaitu  di  antara  para pelaku konvensional  seperti apotik dan toko obat, serta kompetisi di antara apotik dan toko obat besar dengan toko obat dan apotik modern. Kompetisi di antara para pemain konvensional pada dasarnya hanyalah berpatokan pada strategi harga (pricing strategy), sementara   pemain   besar   dan   modern   bersaing   pada   basis   yang   lebih   kompleks sebagaimana disinggung sebelumya.
       Dengan dilanda krisis usaha ini mendapatkan tantangan diamana meraka harus punya sebuah mekasnime untuk menekan pengeluaran tanpa mengenyampingkan 4 landasan untuk menjadi peritel yang kompetitif

Model Bisnis
       Retailer untuk menekan cost dan mempercepat bidang usahahnya yakni pada proses transaksi Front Office dan Back Office. Adminstrasi Front Office yang bisa ditangani oleh AlfaPOS meliputi : penjualan, split penjualan, pembayaran cicilan pelanggan, retur penjualan, petty kas, service (reparasi), ganti kasir. Back Office meliputi : pembelian, retur pembelian, pembayaran hutang, set harga beli dan harga jual, racik paket produk, stok opname, laporan, statistik.

Kesimpulan
1.    Penggunan software ini dapat menggantikan beberapa pekerjan sekaligus pada retail farmasi konvensial, sehingga menekan biaya penggeluaran.
2.    Pembukuan perusahan semkin jelas di bandingan dengan metode retail sebelumnya.

System requirement
Microsoft® Windows® 2000 SP3, XP SP2 or Vista
At least 1 GHz Intel Pentium III (or equivalent) for single user and 1.8 GHz Intel Pentium 4 (or equivalent) for multiple users
256 MB RAM minimum, 512 MB or higher recommended; Windows Vista requires 512 MB of RAM (single or multi user)
1 GB available hard disk space


sumber :
http://ptalfasoft.com/produk/alfapos
http://ahmadrodhi.wordpress.com/2011/01/20/alfapos-sofware/

0 Response to "Pemanfaatan E-Bisnis Untuk Retail Di Bidang Farmasi"

Posting Komentar